Aug03

Tags

Related Posts

Smart Toilet

FacebookTwitterGoogle+Share

Toilet Pintar Baru Untuk Mencegah Polusi Air di Wilayah Bencana

Kerusakan sistem sanitasi akibat perang atau bencana alam bisa memperburuk tragedi tersebut, menimbulkan penyakit dan meningkatkan resiko kematian di antara para korban yang selamat.

Sering kali setelah bencana terjadi, para korban yang selamat menggali lubang di tanah yang mereka gunakan sebagai toilet darurat. Patogen dari kotoran manusia bisa mencapai sumber air dan menyebabkan wabah kolera dan penyakit lainnya. Tim PBB sedang mengembangkan toilet pintar untuk wilayah-wilayah bencana, yang dirancang untuk melindungi rantai sanitasi dan mencegah polusi air.

ESOS Toilet

Proyek percobaan yang disebut eSOS, ringan dan menggunakan tenaga surya. Damir Brdjanovic dan tim ilmuwannya di Institut Pendidikan Air milik UNESCO di Belanda mengatakan toilet tersebut dirancang untuk membawa penanggulangan bencana ke abad 21.

“eSOS, singkatan dari Emergency Sanitation Operation System, adalah pendekatan holistik terhadak sanitasi di situasi darurat. Sistem ini melibatkan beberapa komponen; toilet pintar eSOS smart toilet, transportasi pintar, dan memindahkan setiap unit toilet, dan penanggulangan feses dan urin yang terpusat dan bahan pembuangan yang aman, seperti lumpur kering, yang bebas patogen, dan air bersih yang bisa digunakan kembali oleh sistem ini,” ujar Brdjanovic.

Smart Toilet

Sistem sanitasi yang ringan ini bisa dibawa dan dipindahkan dengan mudah ke tempat-tempat bencana, tapi yang membuat sistem ini unik adalah sistem ini dirancang untuk bisa mengatasi seluruh rantai sanitasi darurat dan meminimalisir ancaman terhadap kesehatan publik.

Sistem eSOS terdiri dari fitur-fitur “pintar”, seperti unit pasokan energi, sensor GPS, dan layar yang memantau akumulasi kotoran. Semua data dari sistem toilet ini bisa ditransfer ke pusat koordinasi darurat agar petugas bisa memutuskan dengan lebih baik kebutuhan wilayah yang terkena dampak bencana. Sistem ini juga bisa mendaur ulang urin menjadi air irigasi dengan bantuan membran bio-reaktor.

eSOS Toilet

“Kita juga bisa mengolah limbah cair, yang berasal dari pengolahan lumpur dan urin, menjadi membran bio-reaktor. Ini teknologi baru yang akan mengolah cairan ke tingkat yang pada akhirnya bahkan bisa digunakan kembali untuk kebutuhan toilet atau irigasi, holtikultur, atau tujuan lain yang bisa dibayangkan di sebuah kamp pengungsi,” ujar Brdjanovic.

Toilet ini masih dalam tahap uji coba dan akan disebarkan ke kamp untuk korban-korban bencana di Filipina akhir tahun ini. Para penciptanya berharap penanggulanan bencana pintar ini akan menyelamatkan nyawa dan martabat para pengungsi.

========================

New Smart Toilet to Prevent Water Pollution in Disaster Areas

The destruction of sanitary systems by war or natural disasters can aggravate the initial tragedy, causing disease and prolonged risk of death among survivors. Very often after a disaster, survivors dig holes in the ground that serve as makeshift toilets. Pathogens from the human waste can reach sources of water and cause outbreaks of cholera and other diseases. A United Nations team is now developing a smart toilet for disaster areas, designed to protect the sanitation chain and prevent water pollution.

The experimental project, called eSOS, is lightweight and runs on solar power. Damir Brdjanovic and his team of scientists at UNESCO’s Institute for Water Education in the Netherlands say it is designed to bring disaster relief into the 21st century.

“The eSOS, which stands for Emergency Sanitation Operation System, is a holistic approach to the emergency sanitation. It involves several components – eSOS smart toilet, smart transport, and dislodging of each toilet unit, and centralized treatment of feces and urine and the safe disposal of materials, like dry sludge, which is pathogen-free, and the clean water which can be reused further in the system,” said Brdjanovic.

The lightweight system is easily transported to disaster zones, but what makes it unique is that it’s designed to deal with the entire emergency sanitation chain and minimize the threat to public health.

The eSOS system contains “smart” features, such as an energy supply unit, a GPS sensor, and a monitor that keeps track of waste accumulation. All of this data from the toilet system can be transferred to an emergency co-ordination center so that officials can better determine the needs of an affected area. It also can re-cycle urine into irrigation water with the help of membrane bio-reactors.

“We can treat all liquid waste, coming from the sludge treatment and from urine, into membrane bio-reactors. It’s a novel technology which will treat liquid part to the level that you can even at the end, with some disinfection, have re-use of water for either toilet use or irrigation, horticulture, or any other purpose that you can imagine in a refugee camp,” said Brdjanovic.

The toilet is still in the testing phase and will be deployed at a camp for disaster victims in the Philippines later this year. Its developers hope this smart disaster relief will save lives and the dignity of refugees.

Source: Zlatica Hoke / VOA News

========================