Aug18

Tags

Related Posts

Samsung Indonesia

FacebookTwitterGoogle+Share

Samsung plans to set up phone factory in Indonesia.

South Korea’s Samsung Electronics Co Ltd said on Monday (Aug 18, 2014) it plans to set up a factory to produce mobile phones mainly for Indonesia, one of the world’s fastest growing markets for the devices.

The company, which already has factories in China and Vietnam, declined to disclose the potential size of its investment. Earlier this year, Taiwan’s Foxconn Technology Group, a major supplier to Apple Inc, said it was considering setting up a $1 billion manufacturing facility in Indonesia.

Samsung Indonesia

“We have been discussing with the Indonesian government of our plan to produce mobile phones for the domestic market, so that we can meet local consumers’ need more effectively,” Samsung said in an emailed statement.

Samsung plans to gradually build up the production capacity at the factory in West Java to 900,000 units per month, Budi Darmadi, director general of high-tech industry at Indonesia’s industry ministry, told Reuters.

The South Korean company is expected to start with a monthly capacity of 100,000 units this year, Darmadi added.

It is unclear if Samsung is going to produce cellular phones or smartphones, or both, at the factory.

A youthful population, low smartphone penetration rates and higher disposable incomes make Indonesia an attractive market for smartphone manufacturers like Samsung, which has seen sales growth of its flagship Galaxy models weaken in more established markets.

People aged under-30 make up over half of Indonesia’s 240 million population and just 20 percent use smartphones. Estimates put smartphone usage at 50 percent before the end of the decade.

Samsung’s investment comes a few months after Indonesians elected former Jakarta governor Joko Widodo, who is seen by the markets as business-friendly, as president of Southeast Asia’s largest economy. Widodo’s administration is due to take office in October.

Foxconn, listed as Hon Hai Precision Industry Co Ltd in Taiwan, had said it was waiting for the new government to take office before deciding whether it would go ahead with its manufacturing plant.

The Indonesian government is considering a 20 percent tax for smartphones retailing at 5 million rupiah ($428.38 dollar) and above in an effort to dampen the influx of imported products.

(1 US dollar = 11,672.00 rupiah – (Aug 18, 2014))

By Eveline Danubrata and Hyunjoo Jin / Yayat Supriatna / Miral Fahmy / Reuters

===========================

Samsung alihkan pabrik ponsel dari China ke Vietnam dan Indonesia.

Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh para produsen smartphone China yang berkembang pesat seperti Xiaomi dan Huawei, Samsung Electronics akan merestrukturisasi basis produksi smartphone global mereka. Samsung berencana meningkatkan produksi smartphone mereka dari pabrik mereka yang ada di Vietnam sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan daya saing harga dan juga akan membuka pabrik baru di Indonesia.

Strategi ini adalah untuk melindungi pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan China di pasar ponsel menengah dan murah dengan meningkatkan produksi smartphone dari pabrik di Vietnam yang memiliki biaya produksi yang relatif rendah. Sementara pabrik baru yang ada di Indonesia kemungkinan hanya akan menargetkan konsumen lokal.

“Samsung sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah Indonesia untuk membangun jalur perakitan handset disana,” kata juru bicara Samsung Benjamin Lee.

Samsung Electronic Indonesia

Karena pertumbuhan smartphone telah bergeser ke arah model murah, Samsung baru-baru ini telah menunjukkan niatnya untuk lebih memperhatikan pasar negara berkembang dengan memperluas jajaran produk ponsel di bawah harga $100 per-unit. Samsung disarankan oleh para ahli untuk lebih agresif pada harga dan spesifikasi smartphone low-end untuk bisa bersaing dengan vendor China.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi telah membuat tenaga kerja di China mulai mahal. “China kehilangan daya saing sangat cepat hari ini,” kata BD Park, Presiden dan CEO Samsung Electronics untuk Asia Barat. “Biaya tenaga kerja meningkat dan karena mereka menjadi lebih kaya, mata uang mereka akan meningkat dibanding dolar AS, yang berarti bahwa mereka akan kehilangan daya saing untuk ekspor.”

Total investasi yang akan dikucurkan oleh Samsung untuk proyek mereka di Indonesia tidak akan “terlalu tinggi” karena mereka hanya akan membangun pabrik yang akan didesain sebagai pabrik perakitan, bukan fasilitas manufaktur. Samsung sebelumnya membatalkan rencana untuk membangun pabrik di Indonesia, seetelah mereka gagal untuk menemukan kesamaan dengan pemerintah Indonesia yang antara lain tentang insentif pajak.

“Tapi kali ini, pemerintah Indonesia telah berjanji untuk menawarkan insentif pajak yang lebih untuk membuat Samsung berinvestasi di sana. Samsung akan mempekerjakan lebih banyak orang Indonesia untuk mengoperasikan pabrik ini, yang akan membantu dalam meningkatkan ekonomi lokal,” kata seorang pejabat industri.

Samsung Electronics telah membuat proposal untuk membangun pabrik ponsel kepada pemerintah Indonesia, dengan maksud untuk memulai pembangunan sebelum akhir tahun ini. Samsung sedang mempertimbangkan membangun pabrik di Cikarang, di mana juga terdapat pabrik elektronik konsumen milik mereka. Pabrik ini akan digunakan untuk merakit komponen dari Vietnam, untuk membuat ponsel murah untuk pasar lokal.

Samsung Electronics selama ini mengoperasikan pabrik besar di Korea, China dan Vietnam, untuk tujuan ekspor ke pasar global. Di China, Samsung Electronics memiliki tiga pabrik ponsel di Tianjin, Shenzhen dan Huizhou, dan berencana untuk mengurangi volume produksi ponsel di pabrik Tianjin.

Pabrik di Tianjin telah menyumbang sekitar 20 persen produksi ponsel per-tahun, atau sekitar 500 juta unit. Produksi smartphone Tianjin kemungkinan akan dikurangi menjadi setengah dari volume saat ini secara bertahap. Sebaliknya, Samsung Electronics adalah meningkatkan produksinya di Vietnam.

Vietnam dikabarkan telah menawarkan tax holiday selama 30 tahun, lebih lama dibandingkan dengan periode 10 tahun yang ditawarkan oleh Indonesia. Samsung mengoperasikan dua pabrik ponsel di Vietnam – satu di provinsi Bac Ninh senilai $2,5 milyar, dan satu lagi di Thai Nguyen senilai $1,2 miliar.

Source: Tizen Indonesia