Sally Emilia
Sally Emilia, Inspirator Bagi Kaum Muda
Tahukah anda bahwa Pasadena City College atau yang dikenal dengan nama “PCC” memiliki jurusan musik? Ya ada! Sally Emilia merupakan salah satu pelajar yang saat ini terdaftar di jurusan musik PCC. Sally baru saja menampilkan debut resital pianonya pada tanggal 4 April 2014 lalu di recital hall PCC yang baru, Westerbeck Recital Hall. Kita patut berbangga memiliki Sally dari Indonesia yang dinobatkan sebagai salah satu (classical) pianis terbaik di PCC.
Latar Belakang Belajar Music
Waktu masuk PCC, tahun 2011, Sally sebenarnya berniat untuk mengambil jurusan eksakta (fisika, kimia, matematika), namun statusnya sebagai “international student freshmen” membuat Sally kesulitan untuk mendapatkan kelas. Sally menuturkan bahwa ia hanya berhasil mendapatan dua kelas pendidikan umum atau yang dikenal dengan nama General Education (GE) saja. Tidak mau menyia-nyiakan waktunya, Sally mencoba mencari informasi jurusan lainnya. Salah satu yang dibidiknya adalah jurusan musik. Setelah melalui serangkaian audisi, akhirnya Sally diterima di jurusan musik dan Sally pun menjatuhkan pilihan classical piano performance sebagai jurusan utamanya.
Lalu bagaimana tanggapan orangtua Sally ketika mengetahui anaknya yang semula berencana masuk jurusan eksakta kemudian banting setir menjadi ke jurusan musik klasik? Sally mengakui bahwa pandangan kedua orangtuanya saling bertolak belakang. Sang ayah yang merupakan sumber dana, alias “ATM” biaya pendidikan Sally di Amerika, justru mendukung sepenuhnya pilihan anaknya. Menurut Sally, sang ayah tidak keberatan dengan pilihannya, yang penting ditekuni dan ayahnya mengungkapkan bahwa tujuan mengirimkan Sally belajar ke Amerika selain untuk mendapatkan pengalaman hidup di negara lain juga supaya dapat kesempatan dididik oleh orang yang berpengalaman dan berpendidikan tinggi.
Sebaliknya, ibu Sally tampaknya ragu dengan pilihan anaknya sehingga beliau menyarankan untuk mengambil “back-up education plan” alias menyarankan Sally untuk juga mengambil jurusan lain selain musik. Walaupun tidak secara eksplisit mengatakan ketidaksetujuannya, rupanya saran ini merupakan bentuk kekhawatiran seorang ibu akan masa depan anaknya apabila punya titel jurusan musik, yang notabene bagi sebagian besar orang masih menganggap jurusan musik bukanlah jurusan yang menjanjikan masa depan yang cerah. Tidak bisa menghasilkan banyak uang, dan juga ada pandangan bahwa titel jurusan musik dianggap kalah bergengsi dengan jurusan lainnya seperti dokter, insinyur, pengacara, dll.
Bulatkan Tekad
Saran ibu tidak membuat Sally putus asa, dia mencoba untuk meyakinkan ibunya dengan menjelaskan bahwa tidak memungkinkan baginya untuk mengambil dua jurusan pada waktu yang bersamaan, mengingat jurusan musik juga banyak menyita waktu untuk latihan. Puncak kekecewaan sang ibunda terjadi saat Sally pulang ke Jakarta saat liburan musim panas yang lalu. Ibunya menganggap Sally hanya membuang waktu dan bisa mengakibatkan “UPH” (Uang Papa Habis). Sementara teman-teman sebayanya yang pada awalnya juga sama-sama masuk PCC sudah banyak yang transfer ke universitas, sedangkan Sally malah berencana tetap melanjutkan pelajaran piano privatnya di PCC selama satu tahun ke depan.
Sekembalinya ke Amerika, Sally mengutarakan keberatan ibunya tersebut kepada professor piano privatnya, Dr. Phillip Young. Mendengar hal ini, Dr. Young berinisiatif mengirim email kepada orangtua Sally di Jakarta, untuk menjelaskan sarannya mengapa Sally sebaiknya tetap belajar piano di PCC dahulu selama satu tahun ke depan sebelum transfer ke universitas. Sang profesor menjelaskan kepada orangtua Sally agar kemampuan permainan piano Sally lebih terasah, juga agar dapat diterima dengan mudah di universitas yang memiliki reputasi baik di jurusan musiknya. Rupanya email dari sang profesor ini cukup ampuh untuk melunakkan hati sang ibu.
Berbagi Pengalaman
Bagi Sally, pengalamannya menempuh pendidikan musik di PCC sangatlah menyenangkan. Ia mendapatkan banyak kesempatan untuk berkolaborasi dengan pelajar musik lainnya. Para profesor musiknya pun bertalenta, ramah, sabar, bersahabat dan mempunyai pengalaman mengajar yang sangat baik. Di samping itu para profesor juga selalu peduli serta mendorong murid-muridnya untuk maju, juga banyak memberikan bimbingan agar menjadi musisi yang baik, terutama kedisiplinan dalam ketepatan waktu.
“If you always late, noboby will hire you!” begitu sindiran sang profesor untuk murid yang selalu datang terlambat ke kelas. Ada hal lain juga yang membuat Sally sangat merasa nyaman belajar musik di PCC adalah alat-alat musik dan gedung musik yang baru. Sejak sekembalinya dari libur musim panas tahun 2013 lalu, jurusan musik PCC bersama dengan jurusan seni lainnya, seperti lukis, fotografi, desain dll. sudah menempati gedung baru yang diberi nama “Center of the Arts” di kampus PCC. Sally juga tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya, ketika menemukan beberapa grandpiano baru merek Steinway di kelas dan studio latihan untuk siswa di gedung yang baru. Menurutnya, ia sudah beberapa kali audisi di universitas lainnya, tetapi tidak pernah menemukan grandpiano sebaik yang dimiliki PCC. Ditambah lagi semenjak menempati gedung baru, jurusan musik juga mendapatkan banyak fasilitas baru, seperti loker baru, studio latihan baru, Clavinova (digital piano) baru sampai ke komputer Mac baru, wow!
Menurut Sally belajar musik itu tidak semudah yang dibayangkan orang dan sangat membutuhkan kedisiplinan yang tinggi, terutama komitmen dalam latihan piano yang biasanya bisa menghabiskan waktu sekitar empat sampai lima jam per hari. Walaupun teman-teman Sally mendukungnya belajar musik tapi Sally merasa kesal juga apabila ada kawan-kawannya yang mengatakan bahwa jurusan musik itu mudah, padahal kenyataannya tidaklah demikian. Belajar musik punya kesulitan tersendiri sama halnya dengan belajar di bidang lainnya. Menurut Sally, mereka tidak mengerti kesulitannya belajar musik dan malah cenderung meremehkannya.
Masa Depan
Setelah lulus dari PCC, Sally berencana untuk melanjutkan ke universitas. Setelah memperoleh gelar sarjana musik di bidang piano performance, Ia berharap bisa mendapatkan beasiswa, agar bisa melanjutkan pendidikan master degree di universitas musik bergengsi di Amerika seperti Julliard.
Sally pun berharap ke depannya bisa mendapatkan kesempatan berkarir musik di Amerika, karena menurutnya kesempatan berprofesi sebagai musisi profesional, terutama musisi klasik seperti dirinya lebih terbuka luas di Amerika. Ia juga beranggapan bahwa di Amerika banyak sekali profesor musik yang bagus sehingga dia bisa tetap terus belajar apabila mendapatkan kesempatan tinggal dan berkarir di Amerika.
Untuk pembaca IndoGo!, khususnya bagi anak-anak muda Indonesia yang ingin belajar musik tapi kurang mendapatkan dukungan dari orangtua atau keluarganya, Sally berpesan, jangan menyerah dengan pilihanmu, tunjukkan kepada mereka dengan kerja keras dan disiplin dalam latihan, percaya pada mimpimu dan percaya selalu akan ada orang di sekitar yang membantu mewujudkan mimpimu. Dan setelah sukses kelak, harap jangan melupakan orang-orang yang telah berjasa mewujudkan impian kita.
Follow Sally Emilia at: https://www.facebook.com/sally.emilia.3
================
Penulis: Rizal A. Tandrio – Pelajar jurusan Musik, Rekaman Musik dan Produksi di Pasadena City College sejak tahun 2012. Memiliki minat dalam bidang teknologi rekaman untuk orkestra dan paduan suara, pendidikan musik untuk sekolah dasar dan menengah, serta paduan suara anak dan remaja. Sebelum berimigrasi ke Amerika pada akhir tahun 2010, penulis berprofesi sebagai guru musik, pelatih paduan suara dan juri di berbagai kompetisi paduan suara di Jakarta dan sekitarnya sejak tahun 1996. Bagi pembaca IndoGo! yang memiliki pertanyaan seputar pendidikan musik dan paduan suara, dapat langsung menghubungi penulis melalui email: rizaltandrio@musician.org
Bagi pelajar Indonesia yang belajar musik di Amerika Serikat, mari bergabung di Facebook Grup: https://www.facebook.com/groups/indonesianmusicians.usa/
==============================================
VIDEO: Prelude and Fugue in D minor by Johann Sebastian Bach
Perform by Sally Emilia
Pasadena City College Student Honors Recital.
The best performer of the 2012 fall semester take the stage and perform their pieces that brought them to this final concert.
Performed at Harbeson Hall, Pasadena City College on December 6, 2012.
Video courtesy: Pedro Castro You Tube Chanel
==============================================